Kalo menurut aku teori itu emang benar, dan udah aku buktiin dengan beberapa kasus.
Contohnya trauma ku yang pernah mengalami kecelakaan, yang bikin aku selalu ketakutan waktu naik motor kenceng.
Dan Trauma dari beberapa orang yang pernah terluka dimasa lalu sampai akhirnya takut membuka hati untuk yang baru..
Topik yang mau dibahas bukan trauma kecelakaan ku tapi trauma kecewa dimasa lalu.
Kisah seorang teman yang kecewa karna ditinggal selingkuh sama pacarnya, yang akhirnya sang pacar memilih menikah dengan orang lain.
Kisah itu sudah bertahun-tahun yang lalu, dan ternyata pacar pertamanya.
Sampai sekian tahun berlalu, dia masih aja tetap takut buka hati buat cinta baru.
Alasan yang datang hanya belum merasa cocok. Tapi aku tau, bukan karna ga cocok tapi karna dia takut memulai!!
Takut akan merasakan kecewa yang teramat dalam untuk kedua kalinya. Sebuah pengakuan jujur darinya yang baru aku tau, dari sekian banyak cewek yang deket sama dia ga ada 1 cewekpun yang dia akuin sebagai pacar.
Satu-satunya pacar yang pernah ada hanya sosok sang mantan itu, yang udah ninggalin dia untuk nikah sama cowok lain. hmmm..
Yah.. aku emang udah menduga, dia ga berani memulai karna rasa sakit saat kehilangan itu masih nyata terasa dalam hatinya. Rasa ga terima dalam hatinya pun masih jelas membara.
Sampai akhirnya dia pengen buktiin sama mantannya kalau dia layak dicinta.
Ada banyak cewek diluar sana yang amat menggilainya, dan buat dia itu cuma sebuah pembuktian yang pengen dia buktiin ke sang mantan.
Ada begitu banyak cewek datang dalam hari-harinya. Mencintainya, memujanya dan menyanjungnya dengan begitu mudah dia buat para ladies itu jatuh cinta dan kemudian membiarkan mereka tersiksa dengan perasaan merrka masing-masing tanpa kepastian.
Berpindah dari satu hati ke hati yang lain terus dan terus selama bertahun-tahun.
Dia menikmati itu smua sebagai balas dendam atas kekecewaan yang dia rasakan.
Dia cuma mencoba baik ke smua cewek itu dengan sedikit perhatian tapi kebanyakan mereka menyalah artikan itu smua. Menganggapnya sebagai sebuah isyarat cinta dan asa itu harus mereka biarkan layu sebelum berkembang.
Aku cuma bisa tersenyum melihatnya kayak gitu. Entah sampai kapan dia akan seperti itu.
Dia menikmati smua itu, tapi aku tau dia kesepian. Berjuta sanjungan ga akan cukup untuk mengisi ruang hatinya.
Dear kamu,
Aku tau kamu marah sama diri kamu sendiri. Kamu terlalu takut memulai, terlalu banyak yang kamu pikirkan. Kamu berniat memilih yang terbaik dengan membiarkan 1 wanita terakhir yang siap menunggu mu memberi kepastian.
Tapi perlu kamu tau, kamu terlalu sibuk memikirkan hatimu sampai-sampai kamu lupa hati yang menunggu itu ga cukup kuat terlalu lama menunggu, sampai akhirnya saat kamu sadar tumbuh cinta dihati, dia udah pergi mencari hati lain yang lebih bisa menjaganya dan memberinya kepastian..
Seorang sahabat itu pernah blg.. "mungkin udah takdirnya harus selalu kehilangan saat baru akan dimulai". Bukan itu takdir yang sebenernya tertulis.
Ayolah, wake up.. kamu ga mau gagal lagi kan? Jadi kamu juga harus buktiin kamu memang layak mendapatkan cinta yang kamu mau ^,^
Terkadang sakit itu membuat kita lupa betapa indahnya jatuh cinta dan dicintai.. ^^
0 comments