Review Novel Anak "Sepeda Ontel Kinanti"
Sepeda OnteL Kinanti
Judul buku : Sepeda Ontel Kinanti
Penulis : Iwok Abqary
Penulis : Iwok Abqary
Penyunting Naskah : Doel Wahab dan Huda Wahid
Cerita tentang seorang
Kinanti.. Dengan sepeda ontelnya yang dia sayangi bertekat untuk mengejar
cita-citanya. Sepeda ontel pemberian ayahnya..yang dengan susah payah
mengumpulkan uang dari hasil melautnya. Hidup diatas keterbatasan tidak
manyurutkan semangatnya untuk belajar. Untuk mencapai sekolah, Kinanti harus
berjuang melewati jalan-jalan bebatuan yg penuh debu saat panah dan becek saat
hujan. Menempuh perjalanan jauh beberapa kilo demi duduk dibangku kelas untuk belajar.
Kinanti harus berperan sebagai kakak sekaligus ibu untuk adik-adiknya. Ibu
Kinanti sudah meninggal dan Kinanti menggantikan tugas ibunya. Konflik terjadi
ketika adik Kinanti, yaitu Kirana sakit membayangkan apa yang tertulis
benar-benar bikin terharu. Kinanti seorang kakak yang tangguh dan kuat..
“Kinanti lalu menyeret sepedanya,lalu
mendudukan Kirana diboncengan sepedanya,sementara Bayu naik di sadel depan.
Kinanti mendorong sepedanya hati-hati sambil memeluk kedua adiknya”
Kinanti berusaha membawa
Kirana yang sakit ketempat Pak Mantri, saat ayah nya sedang pergi melaut dikarenakan
suhu badan Kirana tinggi sekali dan takut terkena demam berdarah.
Untuk membayar biaya
Kirana di balai pengobatan ayah Kinanti tidak punya biaya, dan akhirnya sepeda ontel
kesayangan Kinanti dan juga satu-satunya harta yang mereka miliki harus dijual.
Penggambaran sosok Kinanti yang sangat bijaksana benar-benar bikin
terinspirasi. Sepeda ontel itu akhir nya dijual untuk biaya pengobatan Kirana.
Kinanti belajar dengan
rajin disekolah, tanpa pernah mengeluh dengan jarak dan perjuangan yang harus
dia tempuh kesekolah hanya demi keluarganya. Kinanti ingin memperbaiki
kehidupan keluarganya, agar adik-adiknya bisa mendapat pendidikan dan kehidupan
yang lebih baik. Jadi andai sepeda itu dijual,itu juga untuk Kirana jadi Kinanti
merelakan sepeda ontelnya dijual.
Tanpa sepeda pun Kinanti
tetap rajin kesekolah dan rajin belajar.
Kehidupan tidak selamanya
berputar dengan kesedihan,karna dalam cerita Kinanti memenangkan sebuah lomba
menulis dan memenangkan hadia berupa piala dan sejumlah uang. Dengan uang
tersebut Kinanti bisa membeli sepeda lagi,untuk mengantarnya mengejar
cita-citanya.
Cerita dalam novel ini
juga menggambarkan tentang kehidupan pantai, tentang pelestarian penyu hijau
atau nama latinya CheloniaMydas yang mulai langka. Mengajarkan kepada kita
untuk tetap menjaga keseimbangan alam. Menyadarkan generasi muda untuk menjaga
kekayaan alam di daerah sekitar.
“Kenapa kamu inginmenulistentang penyu-penyu itu
Kinan?”
“Karenaitulah kekayaan alam daerah kita yang harus
dijaga” jawab Kinanti
Cerita Kinanti mengingatkan
kita dengan kisah Tasripin yang baru-baru ini hangat jadi perbincangan media.
Dan perlu digaris bawahi bahwa banyak sekali anak-anak didaerah pedalaman sana
yang memiliki semangat luar biasa seperti Kinanti untuk sekolah dan menuntut
ilmu. Novel anak ini harus dibaca oleh anak-anak penerus bangsa agar mereka
menyadari betapa beruntung nya mereka yang bisa dengan mudah menikmati
fasilitas yang memadai dalam hal apapun. Tanpa perlu bangun lebih awal agar
tidak terlambat sekolah karena perjalanan jauh yang harus ditempuh. Tanpa harus
bergelut dengan lumpur selama perjalanan, dan fasilitas sekolah yang seadanya.
Anak-anak dikota besar
yang biasa diantar jemput, yang malas
bangun pagi dan bahkan masih manja dengan orangtuanya.. perlu mambaca novel
ini. Perjuangan dan semangat Kinanti ini menginspirasi. Ilustrasi dalam novel
anak ini dikemas sederhana tetapi tetap menarik. Pesan yang ingin
disampaikan penulis adalah tentang semangat,perjuangan dan cita-cita luhur
seorang Kinanti.
0 comments